Sakamoto Days 205: Kejutan Besar! Kebijakan Gila Kei Uzuki dan Reaksi Shishiba
Bab terbaru Sakamoto Days 205 kembali menyajikan kejutan luar biasa yang mengguncang dunia para assassin. Setelah diungkap bahwa JAA kini bekerja sama dengan Kei Uzuki dan Sei Asaki terbunuh di bab sebelumnya, kini kebijakan baru yang mencengangkan diperkenalkan Kei Uzuki. Namun, bagaimana dampaknya terhadap dunia dan para karakter utama? Berikut pembahasannya
Kei Uzuki Mengungkap Keberadaan Assassin ke Publik

Dalam siaran langsungnya, Kei Uzuki mengejutkan seluruh Jepang dengan mengungkap eksistensi para assassin yang selama ini bergerak di bawah bayang-bayang. Namun, yang lebih mengejutkan adalah pandangannya mengenai dunia dan keberadaan manusia itu sendiri.
Kei meragukan bahwa orang biasa layak mendapatkan perlindungan dari para assassin. Dia menyatakan bahwa kebaikan hanyalah ilusi yang dipertahankan oleh mereka yang memiliki hak istimewa, sementara kekerasan adalah sifat dasar manusia. Sebagai bentuk eksperimen sosial yang ekstrem, Kei kemudian mengumumkan bahwa setiap orang akan diberikan senjata api dengan tiga peluru, tanpa ada konsekuensi hukum atas penggunaannya.
Pengumuman ini semakin diperkuat ketika Perdana Menteri Jepang—yang ternyata berada di lokasi siaran Kei—mendukung keputusan tersebut. Dengan demikian, dunia yang kita kenal dalam Sakamoto Days siap memasuki babak baru yang penuh kekacauan.
Apakah Dunia Akan Berubah Menjadi Neraka?

Keputusan Kei Uzuki ini jelas akan menciptakan neraka bagi semua orang. Jika setiap individu memiliki senjata dan dapat menggunakannya tanpa konsekuensi, maka kekerasan akan menyebar dengan cepat. Namun, Uzuki juga memiliki pemikiran lain.
Dia berandai-andai, jika dari kekacauan ini lahir masyarakat yang berdasarkan kebaikan, maka impian Rion Akao—seorang karakter yang ingin menciptakan dunia tempat orang baik bisa hidup—akan terwujud.
Jika kita melihat kembali ke bab 175, Uzuki telah kehilangan harapan terhadap dunia setelah kematian Rion. Ketika dia dalam kondisi terluka dan tidak ada yang menolongnya, dia merasa bahwa hanya Rion yang benar-benar peduli padanya. Sejak itu, dia menjadi sosok yang tak lagi peduli pada dunia.
Namun, pertanyaannya adalah: apakah masyarakat Jepang benar-benar akan membangun dunia baru berdasarkan kebaikan? Ataukah yang terjadi justru hanyalah kehancuran tanpa akhir?
Bagaimana Reaksi Shishiba? Akankah Ia Berpihak pada Sakamoto?

Sejak bab 204, muncul spekulasi bahwa Shishiba dan Osaragi, dua anggota Order paling populer, akan membelot dan membantu Sakamoto. Namun, hingga bab 205, mereka masih belum melakukan pergerakan berarti. Sakamoto dan Shin sendiri kini baru menyadari betapa gawatnya situasi setelah pengumuman Uzuki.
Namun, keputusan Kei Uzuki yang ekstrem ini bisa menjadi pemicu perubahan besar dalam sikap Shishiba. Sebagai seorang assassin yang memiliki prinsip kuat, Shishiba percaya bahwa orang biasa tidak seharusnya diperlihatkan aksi brutal dan mayat. Bahkan, ia pernah menegur Osaragi karena bertindak terlalu liar dalam menjalankan misinya.
Jika kita melihat ke belakang, Shishiba tampaknya selalu mengambil sikap wait and see—menunggu perkembangan situasi sebelum bertindak. Namun, dengan kebijakan Uzuki yang benar-benar bertentangan dengan prinsipnya, akankah ia tetap berdiam diri? Ataukah ini justru menjadi momen bagi Shishiba untuk menentang Uzuki dan berpihak pada Sakamoto?
Sakamoto Days 205 menghadirkan plot twist yang mengguncang! Kei Uzuki tidak hanya membuka keberadaan para assassin, tetapi juga menerapkan kebijakan radikal yang dapat mengubah tatanan dunia.
Kini, perhatian tertuju pada Shishiba dan Order—akankah mereka mendukung Uzuki atau justru berbalik membantu Sakamoto? Jawabannya mungkin akan kita temukan di bab berikutnya!
Bagaimana pendapatmu tentang keputusan Kei Uzuki? Apakah Shishiba akan tetap setia pada Order atau berbalik melawan Uzuki? Diskusikan di kolom komentar!


Comment