Dalam dunia manga Dandadan, Evil Eye adalah salah satu karakter pendukung yang memiliki latar belakang tragis dan kekuatan yang memengaruhi cerita secara mendalam. Dikenal sebagai yokai pendendam dengan kebencian mendalam terhadap manusia, perjalanan Evil Eye bukan hanya tentang balas dendam, tetapi juga tentang pencarian persahabatan yang tak pernah ia miliki.
Masa Lalu yang Kelam
Evil Eye awalnya adalah jiwa seorang anak yang menjadi korban kultus Keluarga Kito di akhir zaman Edo. Terasingkan dari dunia luar, ia menjalani kehidupan yang penuh kesepian dan diakhiri dengan pengorbanan brutal kepada yokai Tsuchinoko. Trauma dari masa kecilnya menjadikannya yokai dengan kebencian terhadap manusia, yang kemudian menimbulkan banyak tragedi di sekitarnya.
Namun, jauh di dalam jiwa pendendamnya, Evil Eye tetap merindukan persahabatan. Ketika ia mulai menghantui rumah Jin “Jiji” Enjoji, pertemuan ini menjadi awal dari transformasi karakter Evil Eye.
Hubungan dengan Jiji
Jiji, seorang siswa dengan kekuatan psikis bawaan, menjadi kunci dalam perubahan nasib Evil Eye. Ketika Jiji menemukan kebenaran tentang masa lalu yokai tersebut, ia bersimpati dan membuat keputusan mengejutkan: menjadikan Evil Eye sebagai teman bermainnya, meskipun ini berarti membiarkan yokai tersebut merasuki tubuhnya.
Namun, “bermain” bagi Evil Eye identik dengan kekerasan dan pembunuhan, yang menyebabkan berbagai konflik berbahaya. Meskipun demikian, Jiji dan teman-temannya—Momo Ayase, Okarun, dan Aira Shiratori—berusaha menjaga keseimbangan antara melindungi manusia dari bahaya Evil Eye dan memahami keinginan mendalam yokai tersebut.
Peran dalam Pertempuran dan Perkembangan Karakter
Sebagai entitas yang sangat kuat, Evil Eye memainkan peran penting dalam beberapa alur cerita besar di Dandadan.
- Pertarungan Melawan Tsuchinoko
Evil Eye menjadi sekutu yang tak terduga dalam menghentikan rencana jahat Tsuchinoko, menunjukkan bahwa meskipun kejam, ia memiliki potensi untuk membantu pihak protagonis. - Alur Space Globalists
Dalam pertempuran melawan Space Globalists, Evil Eye sekali lagi menjadi aset penting bagi geng, meskipun ia hanya membantu jika situasinya menarik baginya atau memberinya peluang “bermain.” - Kesepakatan dengan Okarun
Salah satu momen penting adalah ketika Okarun membuat kesepakatan dengan Evil Eye untuk berhenti membunuh orang. Sebagai gantinya, mereka setuju untuk bertarung setiap Selasa sebagai bentuk “permainan” yang diinginkan Evil Eye. Ini menjadi titik balik yang menandai penerimaan yokai tersebut sebagai bagian dari geng, meskipun dengan sifat eksentriknya yang sulit diabaikan.
Kepribadian dan Dinamika Unik
Meskipun pada awalnya terlihat sebagai yokai pendendam, sisi kekanak-kanakan Evil Eye perlahan terungkap. Ia melihat pertarungan sebagai bentuk hiburan, bukan tindakan jahat. Namun, kurangnya pemahaman terhadap norma sosial membuatnya sering berperilaku aneh saat memegang kendali tubuh Jiji, menciptakan momen-momen komedi sekaligus menegangkan di dalam cerita.
Peran Masa Depan
Seiring dengan perkembangan cerita Dandadan, Evil Eye tetap menjadi karakter yang menarik dan penuh potensi. Kombinasi antara kekuatan besar, latar belakang tragis, dan kepribadian uniknya memberikan warna tersendiri dalam perjalanan Jiji dan teman-temannya.
Dengan alur cerita yang semakin kompleks, kontribusi Evil Eye sebagai sekutu yang tidak terduga tetap menjadi elemen yang dinanti-nantikan oleh para penggemar.
Evil Eye adalah salah satu contoh bagaimana Dandadan berhasil menciptakan karakter dengan latar belakang emosional yang kuat, sambil tetap memberikan elemen aksi dan humor yang khas. Perjalanan Evil Eye, dari yokai pendendam menjadi sekutu yang setia, mencerminkan tema utama serial ini tentang persahabatan dan penerimaan di tengah kekacauan.
Comment