Obsesi Nezha di Gods’ Apocalypse
Obsesi Nezha pada Wukong Dalam cerita Record of Ragnarok: Gods’ Apocalypse, tokoh Nezha menjadi salah satu karakter dewa yang menarik perhatian. Nezha reobsesi terhadap Sun Wukong, sang raja kera, menjadi tema utama yang sering diperlihatkan. Bahkan, demi mengejar rival lamanya itu, Nezha rela mengikuti turnamen Apocalypse yang mempertemukan banyak dewa kuat lintas mitologi.
Pertanyaan besar pun muncul: apa sebenarnya alasan obsesi Nezha pada Sun Wukong?
Nezha Marah Karena Tak Menemukan Wukong
Dalam salah satu babak turnamen, terlihat jelas bagaimana obsesi Nezha ditampilkan. Saat pertarungan keempat hendak dimulai, ia mencari-cari keberadaan Sun Wukong. Menggunakan sistem pendeteksi terbarunya, Nezha berusaha melacak Wukong. Namun, ia hanya menemukan dua adik seperguruan sang raja kera, sementara Wukong sendiri justru bersantai di luar arena.
Mengetahui hal itu, Nezha marah besar. Ia merasa diacuhkan, padahal sudah melakukan berbagai peningkatan pada tubuh dan senjatanya. Reaksi ini membuktikan bahwa Nezha tidak sekadar ingin bertarung, tetapi punya obsesi pribadi pada Wukong.
Pertarungan Brutal yang Berakhir Imbang
Alasan utama obsesi Nezha bisa ditelusuri ke masa lalu. Nezha dikenal sebagai Deus Ex Machina, dewa buatan yang diprogram untuk melawan iblis dan Outer God. Suatu ketika, ia bertemu dengan Sun Wukong.
Pertemuan itu berakhir pada pertarungan brutal. Keduanya saling melukai, bahkan senjata mereka menembus tubuh masing-masing. Sun Wukong, yang dijuluki Unbreakable, sampai berdarah-darah. Duel itu berlangsung selama 17 hari penuh tanpa henti.
Namun, pertarungan itu berakhir imbang. Tidak ada pemenang. Bagi Nezha, hasil ini tidak bisa diterima. Ia tidak puas dengan duel yang menggantung. Sejak saat itu, obsesi Nezha pada Sun Wukong terus menguat.
Obsesi Nezha Membawanya ke Turnamen Apocalypse
Setelah duel yang belum selesai, Nezha menjalani hidupnya dengan memburu Outer God. Ia terus mengasah diri, memperkuat tubuh, dan memperbarui senjata. Namun, semua itu terasa hampa. Ia sadar, hatinya hanya bisa terisi jika menyelesaikan duel dengan Wukong.
Inilah yang membuat Nezha rela mengikuti turnamen Apocalypse. Baginya, ajang itu adalah kesempatan untuk kembali bertemu rival abadinya. Walaupun pada akhirnya ia justru berhadapan dengan Morrigan, obsesi Nezha tetap tak berubah: menyelesaikan pertarungannya dengan Sun Wukong.
Faktor-Faktor yang Menguatkan Obsesi Nezha
Ada beberapa faktor yang memperkuat obsesi Nezha terhadap Wukong:
Harga diri: sebagai dewa buatan, Nezha tidak bisa menerima hasil duel yang menggantung.
Rivalitas setara: Wukong adalah salah satu dari sedikit lawan yang bisa menyamai kekuatannya.
Ketidakpuasan pribadi: karakter perfeksionis seperti Nezha tidak bisa membiarkan pertarungan tanpa hasil akhir.
Ketiga faktor ini membuat obsesi Nezha terasa masuk akal dan menjadi bagian penting dari pengembangan karakternya.
Wukong: Simbol Tantangan Bagi Nezha
Sun Wukong bagi Nezha bukan sekadar lawan. Ia adalah simbol tantangan terbesar dalam hidupnya. Obsesi Nezha mirip dengan rivalitas ikonik di banyak cerita shonen: hubungan yang mendorong kedua pihak untuk tumbuh lebih kuat.
Wukong membuat Nezha merasa tertantang sekaligus frustrasi. Obsesi itu mendorongnya untuk berlatih, memperbarui diri, dan bahkan mempertaruhkan segalanya di turnamen Apocalypse.
Prediksi Rivalitas Nezha dan Wukong
Berdasarkan alur cerita yang ada, besar kemungkinan duel Nezha dan Wukong akan kembali terjadi di arc mendatang. Jika pertarungan itu benar-benar terwujud, bisa jadi salah satu duel paling epik dalam sejarah Gods’ Apocalypse.
Pertanyaan pentingnya: apakah obsesi Nezha akan akhirnya terpuaskan, atau justru menghancurkannya? Fans jelas menantikan kelanjutan rivalitas ini.
Baca manga resmi di Manga Plus: https://mangaplus.shueisha.co.jp
Informasi tentang RoR di Viz: https://www.viz.com/shonenjump
Artikel lain tentang Ragnarok: https://example.com/kategori/record-of-ragnarok
Obsesi Nezha pada Sun Wukong di Gods’ Apocalypse bukanlah hal sederhana. Dari rasa kecewa saat tidak menemukan Wukong, sejarah pertarungan brutal selama 17 hari yang berakhir imbang, hingga keputusan ikut turnamen Apocalypse, semuanya berakar dari satu hal: rivalitas pribadi yang tak bisa ia lepaskan.
Meski kini Nezha harus melawan Morrigan, jelas bahwa tujuan akhirnya tetap untuk menantang Wukong sekali lagi. Obsesi ini bukan hanya konflik personal, tetapi juga motor penggerak cerita ke depan.


Comment