Setelah lulus dari SMA, Shoyo Hinata membuat keputusan mengejutkan dengan pergi ke Brasil untuk bermain voli pantai. Ini merupakan langkah yang tidak biasa bagi seorang pemain voli indoor. Namun, keputusan ini memiliki alasan yang mendalam dan merupakan bagian penting dari perjalanan Hinata untuk berkembang menjadi pemain voli yang lebih baik.
Meningkatkan Kemampuan Individu
Hinata menyadari bahwa meskipun ia memiliki kemampuan fisik yang luar biasa, seperti kecepatan dan kemampuan lompat tinggi. Salah satu masalah utamanya adalah ketergantungannya pada setter (khususnya Kageyama) untuk menciptakan peluang mencetak poin. Hal ini mengacu pada Hinata yang tidak bisa mencetak poin tanpa adanya setter.
Dalam permainan voli pantai, hanya ada dua pemain dalam satu tim, sehingga setiap pemain harus menguasai semua aspek permainan, termasuk menyerang, bertahan, mengatur strategi, dan membaca pergerakan lawan. Hinata percaya bahwa dengan berlatih voli pantai, ia dapat mengasah kemampuan individunya dan menjadi pemain yang lebih mandiri dan serbaguna.
Mengasah Kecerdasan Taktis
Selain untuk meningkatkan kemampuan fisiknya, Hinata juga ingin mengembangkan kecerdasannya dalam membaca permainan. Dalam voli pantai, pemain harus bisa menebak pergerakan lawan dan bereaksi cepat karena permainan sangat cepat dan tidak ada waktu untuk berkoordinasi panjang seperti di voli indoor.
Dengan melatih insting dan kemampuannya dalam membaca situasi secara mandiri, Hinata berharap dapat membawa keterampilan ini kembali ke voli indoor.
Mengatasi Keterbatasan Fisik
Hinata selalu dianggap memiliki kekurangan dalam hal tinggi badan untuk ukuran pemain voli, terutama sebagai spiker. Voli pantai memberikan kesempatan baginya untuk belajar cara mengatasi keterbatasan fisik tersebut. Dalam voli pantai, tinggi badan tidak selalu menjadi faktor penentu utama karena permainan lebih mengandalkan ketangkasan, kecepatan, dan kecerdasan dalam bermain.
Di Brasil, Hinata bisa fokus pada aspek-aspek lain dari permainannya, seperti teknik servis, blocking, dan cara memanfaatkan lompatannya untuk menutupi kekurangan tinggi badannya. Dengan demikian, ia dapat mengoptimalkan kemampuan fisiknya secara lebih efektif.
Di Brasil sebagai Pusat Voli Pantai Dunia
Brasil dikenal sebagai salah satu negara terbaik di dunia dalam voli pantai. Negara ini memiliki banyak pemain voli pantai yang sukses di tingkat internasional dan kejuaraan dunia. Hinata memilih Brasil karena di sana ia bisa belajar dari yang terbaik dan berada di lingkungan yang sangat kompetitif. Hinata juga membesarkan Namanya disana dengan sebutan Ninja Shoyo.
Budaya voli di Brasil sangat kuat, baik voli indoor maupun voli pantai. Dengan terjun langsung ke dalam lingkungan ini, Hinata bisa terpapar pada gaya permainan yang berbeda dan mendapatkan pengalaman berharga yang tidak bisa ia dapatkan di Jepang.
Pembentukan Mental yang Lebih Kuat
Keputusan untuk pergi ke Brasil bukan hanya soal teknik, tetapi juga tentang pengembangan mental. Hinata dihadapkan pada banyak tantangan baru, seperti beradaptasi dengan budaya yang berbeda, berlatih di lingkungan yang keras, dan berkompetisi di bawah tekanan tinggi. Ini mengajarkan Hinata bagaimana mengatasi tantangan dan rintangan, serta memperkuat mentalnya sebagai atlet profesional.
Pengalaman hidup di negara asing dan berlatih dibawah kondisi keras ini membantu membentuk mental Hinata, membuatnya lebih kuat dan tangguh. Ini juga memupuk rasa percaya diri bahwa ia bisa bertahan dan berkembang dalam kondisi yang tidak nyaman, yang nantinya akan sangat berguna ketika kembali bermain voli indoor di panggung internasional.
Comment