Bab ke-185 dari manga Dandadan ini membawa kita pada ketegangan puncak di tengah upaya Aira dan Rin menyelamatkan Kouki dari ancaman Severed Head Dribblers. Dalam situasi kritis, kekuatan gravitasi Rin diuji saat ia didorong oleh Aira untuk memperluas jangkauannya. Rin menjelaskan bahwa kekuatannya masih terbatas karena penyampaian lagunya belum sempurna, berdasarkan pelajaran dari Mai.
Jadi, Kaulah Pelakunya!Dandadan Ringkasan Bab 185
Sementara itu, pencarian Kouki terhambat karena tubuhnya telah menjadi kepala mengambang yang dijaga oleh makhluk pigmi, membuatnya sulit dilacak. Hanya Mai yang mampu melihat Kouki, sehingga ia memutuskan untuk sementara meninggalkan Rin demi menghubungi gadis tersebut. Dengan bantuan pigmi, Mai berhasil memposisikan kepala Kouki di bawah ring basket—momen penting yang memulihkan kesadaran dan tubuhnya.
Setelah terselamatkan, Kouki mengungkap bahwa pemerasnya adalah Murakami, seorang guru yang secara rahasia memata-matai dan mengintimidasi siswi-siswi melalui media sosial. Murakami menargetkan mereka yang mengunggah konten yang melanggar aturan sekolah. Mendengar pengakuan ini, Aira merasa muak dan segera bersiap untuk menghadapi Murakami.
Namun situasi semakin genting. Severed Head Dribbler membesar secara drastis, dinding ruangan semakin menyempit, dan kekuatan Rin melemah karena batasan waktu nyanyiannya yang tinggal lima menit. Di tengah tekanan ini, Aira mulai kewalahan dan menyadari pentingnya melindungi tidak hanya Rin tetapi juga Kouki.
Dalam kondisi terdesak, Aira meminta bantuan Kouki agar pigmi mencari keberadaan Murakami di pusat kebugaran. Tetapi plot twist mengejutkan terjadi—ternyata Murakami tidak berada di sana. Ia justru diam-diam mengamati pertarungan dari atas sepeda statis di lokasi lain, menambah ketegangan di akhir bab ini.
Bab 185 menghadirkan konflik batin, tekanan waktu, dan ketegangan moral yang memuncak. Semua elemen ini menyiapkan panggung untuk konfrontasi klimaks di bab-bab selanjutnya.
Comment